Kamis, 26 November 2009

Lamaran Ferian

Tangerang, November 6, 2009

To:

Mr. Dimyat, AmTrU
Human Resources Department
PT Daendo Transindo
Jakarta

Dear Sir,

I am Ferian Erlangga, 20 years old. I am fresh graduated from The School of Transport Management Trisakti. I would like to join in your company in any position which Sir or Madams leads. I am Interested to apply for the post you offered.

At present, though I already graduated from my school but I am a person who wants to learn. I have good personality and good communication skill. I am creative, innovative and pleasant person. I am able to work individually and also in the team. I can work in high under pressure too.I am prepared to do any kind of work suitable with my education background and qualification. I believe I can learn the skill you require.

For your consideration I enclose my Curriculum Vitae, the copy of my certificate, the copy of my ID card, and recent photograph of mine.

I’m very expected for this vacancy and I really hope that I shall be considered for further processing of employment in your company. If you should require further information, I shall be happy to provide it. I would welcome the opportunity to have a personal interview. And thank you for you attention and your consideration to this application is highly appreciated.





Yours Sincerely,



Ferian Erlangga

cv

CURRICULUM VITAE

General Personality

Full Name : Ferian Erlangga
Nick Name : Ferian
Place/Date of Birth : Tangerang, November 06, 1989
Address : Taman Gebang Raya Blok.E No. 17
Periuk – Tangerang 15134
Sex/Gender : Male
Marital Status : Single
Religion : Moslem
Nationality : Indonesian
Height/Weight : 170 cm/58 kg
Home Phone Number : 021-83337761
Mobile Phone Number : 085714890330
Email : fena_slalu@yahoo.com


Formal Education
 The School of Transport Management Trisakti, East Jakarta (2007 until now).
 Senior High School, SMA Negeri 4 Tangerang, Tangerang (2004-2007).
 Junior High School, SLTP Negeri 2 Tangerang, Tangerang (2001-2004).
 Elementary School, SD Negeri Keroncong, Tangerang (1992-1998)


Non Formal Education


 Seminar Umum by Himpunan Mahasiswa Udara about “ Sejauh mana Implementasi dan Dampak Pemeringkatan oleh Pemerintah terhadap Perusahaan Penerbangan Nasional dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kecelakaan Penerbangan 2007” at Kartika Chandra Hotel, (December 5, 2007) (certificate).


Skills
 Able to operate Microsoft Office (word, excel, powerpoint)
 Able to use Internet.

Senin, 09 November 2009

Memo

PT. CITRA GRAFIKA
Jln. Semanan No. 04 Jakarta Barat

MEMO

Jakarta, 06 November 2009




Dari : PT. Citra Grafika (general manager).
Untuk : Kepala Bagian Pemasaran.


Mohon dipersiapkan data-data untuk pelaksanaan rapat tahunan yang akan diselengarakan pada tanggal 17 Desember 2009. Adapun data-data yang harus disiapkan terdiri dari :
1. Data jumlah dan jenis pesanan selama satu tahun di PT. : PT. Citra Grafika.
2. Data Hasil Pemasaran tahun yang lalu.
3. Data utang piutang perusahaan di PT. : PT. Citra Grafika.
4. Data pesanan yang harus dipenuhi.
Demikian memorandum ini dibuat. Atas perhatian saudara kami sampaikan.
Terima kasih.


Jakarta,06 November 2009


(Ferian Erlangga)

Minggu, 25 Oktober 2009

teknik mendengar yang efektif (ferian erlangga 224107025)

Mendengar Efektif


Menjadi pendengar yang baik bukanlah usaha yang mudah. Seseorang harus dapat bersikap obyektif dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan berkomunikasinya. Mendengarkan dengan efektif membutuhkan konsentrasi, pengalaman, dan keterampilan.
Manfaat dari menjadi pendengar yang baik di antaranya:
Lawan berbicara kita akan lebih mudah dalam menyampaikan informasi.
Hubungan antar individu akan semakin baik.
Mendorong pembicara untuk tetap berkomunikasi.
Informasi dalam bentuk instruksi, umpan balik dan lainnya akan lebih jelas diterima.
Tentu, hasilnya Anda akan lebih dapat menangkap ilmu yang Anda pelajari. Kalo ilmu itu ilmu agama tentu manfaatnya besar banget. Anda jadi lebih paham dan terhindar dari salah paham, mengamalkannya pun jadi lebih benar. Kalo pun ilmu itu adalah yang Anda pelajari di sekolah tentu menjadi pendengar yang baik juga bermanfaat gede. Anda tak sekedar hafal, namun juga mengerti. Tentu, kalo pas ulangan atau ujian, Anda juga akan lebih pede dan mampu mengerjakan soal.

Bagaimana Caranya?
Menjadi pendengar yang baik membutuhkan usaha dan latihan yang teratur. Langkah terpenting pertama yang harus kita lakukan adalah menyadari bahwa mendengarkan seseorang berbicara adalah suatu kebutuhan yang sama pentingnya dengan keterampilan berkomunikasi yang lain seperti: berbicara, menulis dan membaca.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai panduan pada saat kita mendengarkan seseorang berbicara. Silakan simak!

Perlu diingat bahwa kita tidak dapat mendengarkan dan berbicara pada saat bersamaan. Hal ini merupakan prinsip dasar dari mendengarkan efektif. Seseorang cenderung untuk selalu menambahkan pendapatnya pada saat ia berkomunikasi dengan orang lain. Hal ini menjadi persoalan jika lawan bicara kita belum selesai berbicara. Ia bisa saja merasa terganggu. Dari pihak pendengar jelas konsentrasi akan terpecah. Secara sopan santun, menambah pendapat orang yang sedang berbicara berarti memotong pembicaraan. Dan ini tentu tidak sopan. Biarkanlah pembicara menyelesaikan keperluannya, sedangkan kita mendengar dengan baik. Baru, kalo dia selesai berbicara, sampaikanlah pendapat kita.

Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pembicara. Seorang pendengar yang baik selalu mencoba untuk memahami intisari dari suatu pesan. Jangan mendengar secara masuk telinga kanan keluar telinga kiri atau sebaliknya. Dari pembicaraan yang panjang lebar, tentu terdapat pokok pikirannya. Peganglah pokok pikiran itu, niscaya Anda tahu maksud pembicara. Hal ini mungkin sulit dilakukan pertama kali. Karena itu, kita memang perlu latihan berkonsentasi mendengarkan orang yang berbicara tanpa melakukan hal lain yang mengganggu konsentrasi kita.

Hindari gangguan dari lingkungan sekitar. Ini dia, hubungannya dengan yang tadi/ Pendengar yang baik selalu mencoba untuk memfokuskan diri pada pembicara. Mencoba mendengarkan pendapat teman ketika rapat sebagai contoh, tanpa terpengaruh oleh sinyal SMS, dering telepon, orang yang berlalu lalang, dan sebagainya. Oleh karena itu untuk pembicaraan yang serius, faktor lingkungan perlu diperhatikan.

Mencoba untuk mengendalikan emosi. Pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengesampingkan emosi, sehingga ia dapat menerima pembicaraan dengan jernih. Pendengar yang baik juga selalu mencoba untuk memahami pembicara tanpa membuat penilaian pribadi atas pembicara. Memang kadang ada kata-kata yang keliru dari pembicara yang perlu diluruskan. Namun pelurusannya pun harus dengan ilmu. Nasehat hendaknya disampaikan setelah pembicara rampung berkata-kata. Itu pun disampaikan secara empat mata tidak di depan audiens yang lain.

Membuat catatan jelas dan singkat. Buatlah catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi kita pada saat mendengarkan. Harap diingat kita tidak dapat mengerjakan dua tugas sekaligus tanpa mengurangi keefektifan salah satu di antaranya. Oke, jadi ini harus dilakukan dengan ekstra konsentrasi. Mungkin Anda bisa melatih menulis cepat, dan juga catatan itu tidak perlu dengan tulisan tangan yang indah, bisa jadi berupa singkatan-singkatan, diagram-diagram yang Anda saja yang dapat membacanya. Nggak masalah, yang penting Anda dapat memahaminya. Boleh juga disalin kembali jadi catatan yang lebih baik.

Mencoba untuk bersikap empati. Mencoba untuk menghargai posisi pembicara, sehingga kita terhindar dari mendengar apa yang hanya mau kita dengar saja. Tempatkan diri Anda sebagai diri pembicara. Ketika Anda ngomong, tentu Anda juga ingin pendengar mendengarkan omongan Anda dengan seksama. Nah, ini juga yang diinginkan pembicara yang sedang berbicara di depan Anda.

Memperhatikan komunikasi non verbal. Tataplah lawan bicara, dan perhatikan bahasa tubuh mereka. Seringkali terjadi pemahaman akan suatu informasi lebih bisa kita pahami dengan memperhatikan raut muka dan gerak tubuh lawan bicara. Dan sebagai pendengar, kita pun harus memperhatikan bahasa tubuh yang kita tampilkan, seperti posisi duduk, raut muka, anggukan kepala dan sebagainya.

Mendengarkan dengan selektif. Seringkali dalam suatu pembicaraan, pembicara memberikan informasi-informasi yang penting. Kadang informasi tersebut tersembunyi di dalam konteks pembicaraan. Kita diharapkan dapat memilah-milah informasi tersebut untuk mendapatkan yang kita butuhkan.

Bertanya pada tempatnya. Tunda dahulu pertanyaan dan gagasan yang ingin disampaikan sampai pembicara selesai. Ajukan pertanyaan untuk memperjelas maksud pembicara. Ini hampir sama dengan point yang pertama. Jika ada pertanyaan sampaikanlah jika si pembicara sudah selesai. Bisa jadi, masalah yang Anda tidak paham akan diterangkan seketika itu juga tanpa Anda menanyakannya. Karena itu, sabarlah. Boleh jadi, tanpa bertanya pun apa yang Anda bingungkan akan diterangkan kemudian.

Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan. Dengan mencoba menangkap intisari pembicaraan diharapkan kita dapat memahami permasalahan dengan kata kita sendiri. Cobalah ramu kembali apa yang pembicara sampaikan dengan kata-kata Anda sendiri. Ini akan melatih Anda untuk mengambil kesimpulan dengan baik.

Memberikan umpan balik. Memberikan umpan balik kepada pembicara sehingga ia mengetahui sejauh mana kita sudah memahami pembicaraan. Ini dia saatnya bertanya, berpendapat atau berkomentar. Setelah pembicara selesai mengutarakan pembicaraannya, barulah tiba giliran kita. Jangan diam saja, sampaikan sepatah dua patah kalimat agar pembicara tahu sejauh mana kita paham.

sumber data/penulis : wirawan:yogiyatno's (wirawax.wordpress.com/2007/02/02)